Nama : Eka Arismayanti
NRP : G3410028
Laskar : 16
Cerita Inspirasi
Dulu ketika kelas 3 SMP dimana waktu saatnya memutuskan ingin melanjutkan sekolah menengah atas, saya ingin sekali meneruskan di SMF (sekolah menengah farmasi) hal itu dikarenakan orang tua saya yang menganjurkan untuk meneruskan di sana dan juga melihat saudara sepupu saya yang saat ini sukses setelah lulus dari sana. Saya pun berniat untuk menjadi seperti sepupu saya tersebut yaitu menjadi apoteker.
Dengan itu, setelan ujian nasional selesai, saya mulai belajar dengan sungguh-sungguh, dimana teman-teman saya sudah santai dengan selesainya ujian nasional namun saya masih berkutat dengan buku-buku, di tambah lagi saya mengikuti bimbel singkat untuk persiapan masuk SMF. Saya merasa optimis dapat masuk kesana karena melihat nilai ujian nasional saya yang cukup baik dan latihan selama ini. Ibu saya pun selalu mengantar saya ke SMF tersebut yang terletak di Jakarta yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal saya. Ibu saya selalu menyempatkan mengantar untuk mendaftar, mengembalikan berkas, tes kesehatan, tes tertulis dan pengumuman hasil. Bayangkan saja bila dihitung dalam biaya transportasi saja sudah berapa rupiah yang sudah dikeluarkan serta tenaga yang terkuras, namun walaupun begitu saya tetap berpikir bahwa ini perjuangan yang setimpal dengan hasil yang akan saya dapatkan nanti dan saya pun tidak mau mengecewakan orang tua saya. Namun rasa percaya diri tersebut pun menjadi boomerang sendiri bagi saya, karena terlalu yakin atau mungkin takabur hehe ternyata saya gagal dalam ujian tersebut. Pulang dari sana pun saya hanya bisa terdiam, saya tidak menangis, tidak akan karena saya yakin pasti ada jalan lain untuk saya, namun itu pun impian saya, saya merasa semua yang sudah saya lakukan itu percuma karena teman saya yang mengikuti tes tersebut dapat masuk padahal dalam hall nilai kami sama, setelah itu sebenarnya saya saya masih bisa mengikuti tes SMF swasta namun saya tidak mau, saya sudah terlanjur lelah. Sehingga saya memutuskan mendaftar di SMA negeri, saya tidak ingin mengikuti tes lagi, saya masih trauma. Kemudian saya pun bersekolah di SMA N 1 Cileungsi. Waktu pun berjalan, seiring dengan itu saya dapat mengerti dan mengambil hikmah dari semua itu, mungkin Allah mentakdirkan saya untuk tidak masuk SMF dan merencanakan sesuatu yang lain yang lebih baik untuk saya. Bila di pikir-pikir jika saya tidak sekolah di SMA N 1 Cileungsi saya tidak akan bertemu dengan teman-teman yang sangat saya sayangi dan berarti bagi saya, kemudian uang saku dan ongkos perjalanan pun lebih irit hehe dan terutama bila saya jadi sekolah di SMF saya tidak akan masuk kampus IPB ini hehe. Dari hal ini pun saya mendapat pelajaran bahwa manusia hanya dapat merencanakan dan allah lah yang akhirnya menentukan walau seyakin apapun tapi bila Allah sudah berkehendak lain ya sudah mau diapakan lagi, semua itu ada hikmahnya dan lagi pula dari sana pun saya belajar bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, dari kegagalan itulah kita harus berpikir luas untuk mencari jalan lain agar kita tidak gagal untuk kedua kalinya, dan keberhasilan pun menunggu kita,jadi tetap semangat. Makanya saat kelas 3 SMA sya sudah bertekad bahwa jika saya gagal mengikuti pmdk saya tidak akan menyerah untuk mengikuti tes-tes lainnya hingga saya berhasil mendapatkan PTN yang saya inginkan, dan saya tidak mau berpikir takabur saya hanya yakin Allah pasti sudah menentukan jalan yang terbaik bagi kita dan hanya tinggal kita yang berusaha untuk meraihnya. Apapun yang telah terjadi saya sangat mensyukurinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar