Senin, 04 April 2011

penyu = harapan
katak = ketenangan
kadal = kekuatan
ular = kecepatan

Minggu, 03 April 2011

Deskripsi Kandang di Suaka Elang

Deskripsi kandang di Suaka Elang
Di suaka elang terdapat tiga jenis kandang yaitu kandang transit tempat burung elang yang baru sampai diletakkan sementara, kedua yaitu kandang display tempat pemulihan dan tempat bagi burung elang yang sudah tidak dapat di lepas lagi, dan yang ketiga adalah kandang release yatitu kandang bagi para elang yang siap dilepaskan. Saat berada di suaka elang kami hanya diperbolehkan melihat kandang display, kandang display adalah kandang yang dapat dilihat oleh para pengunjung. Kandang tersebut terletah di dalam diantara rimbunan semak-semak, kandang display tersebut terdiri dari 4 kandang, di dalam kandang pertama terdapat seekor elang paria (Milvus migran), elang tersebut terlihat sehat dari fisiknya namun ia sudah tidak dapat dilepas lagi karena ia sudah sangat bergantung dan tidak takut te dengan manusia dalam kata lain sudah jinak, sehingga ia sudah tidak dapat dilepas lagi. Di kandang kedua terdapat elang ular bido (Spilornis cheela) elang tersebut sudah siap release. Di kandang ketiga terdapat elang brontok (Spizaetus cirrhatus) fase peralihan, menurut keterangan sebelumnya elang tersebut mengalami patag tulang pada bagian sayapnya namun sekarang sudah sembuh dan siap release. Di kandang keempat terdapat elang ular bido (Spilornis cheela) yang juga siap release di koridor, elang tersebut sangat diam.
Dinding kandang tersebut pada bagian belakang terbuat dari kawat besi, dan pada bagian belakang terbuat dari triplek yang pada bagian atas dan bawahnya di beri lubang berbentuk persegi di lapis kaca untuk tempat melihat elang-elang tersebut. Setiap kandang memiliki satu buah kolam air dan beberapa tempat bertengger. Luas kandang tersebut sekitar 5x4x6 meter, didalam kandang pun suasananya dibuat seasri mungkin dengan banyaknya tumbuhan dan semak, sehingga burung tersebut tidak stress.

ormed curug cibadak

Nama : Eka Arismayanti
NRP : G34100028
Angkatan: 8
Deskripsi inventarisasi satwa
Saat melakukan orientasi medan menuju curug cibadak kami sekaligus melakukan inventarisasi satwa, pada HM 1-HM 2 kondisi vegetasinya berupa hutan pinus yang renggang, disana kami menemukan banyak burung sri gunting sekitar pukul 08.35, kemudian pada HM 3 vegetasinya mulai berubah menjadi talas-talasan. Kemudian kami menemukan lebah kecil pada HM 4, pada HM 5 vegetasi berubah menjadi paku-pakuan, di HM 6 banyak pohon pinus yang ditumbuhi anggrek liar (epifit) dan mulai banyak pohon kopi, pada HM 7 pohon kopi bertambah banyak dan jaraknya rapat, keadaannya pun lembab. Kami menemukan kepik dan serangga pada HM 8, vegetasi disana pun berubah menjadi tepus. Sepanjang perjalanan dari HM 9 sampai 13 kami lebih banyak menemukan kepik, kupu-kupu, dan serangga, contohnya serangga kecil berwarna hitam bergaris merah, jalan di sana pun mulai terjal dan licin, banyak bebatuan besar. Akhirnya kami pun sampai di curug cibadak, di sana terdapat 2 air terjun, kami pun segera bermain air di sana…horeee…^^

Reportase Observasi Suaka Elang

Reportase Suaka Elang
Pada hari sabtu tanggal 19 maret 2011 pukul 16.00 kami packing dan bersiap-siap untuk berangkat menuju suaka elang di kampung loji-Cigombong, Bogor dalam rangka observasi yang merupakan salah satu tahap evolusi. Sebenarnya sebagian kami sudang berangkat siang hari pukul 13.00 namun kami menyusul pada sore hari karena pada saat itu kelas A sedang ada lomba aerobic, kami berangkat bersama pukul 17.00, karena di perjalanan macet kami pun sampai di suaka elang sekitar pukul 20.30, pada awalnya sempat ada gossip di sana terdapat banyak pacet namun ternyata walaupun memang ada tapi tidak terlalu banyak dan ternyata perjalanan menuju lokasi tidak terlalu jauh. Setelah sampai di sana ternyata tenda dan makanan pun sudah disiapkan oleh kawan kami yang terlebih dahulu sampai tadi siang, dalam hati saya pun sangat bersyukur. Kami pun makan nasi dan capcai bersama-sama di tenda 3, suasananya pun ramai. Setelah makan bersama kami pun turun ke bawah menuju balai untuk kuliah tentang pengenalan suaka elang ini, dan perjalanan menuju balai kami melewati jembatan seperti kanopi, jembatan tersebut hanya bisa dilewati maksimal 5 orang dan jembatan itu mudah bergoyang-goyang sehingga kami harus hati-hati dan bergantian melewatinya. Setelah sampai dibalai kuliah pun dimulai, pertama kak izzu menjelaskan apa itu ukf, tahapan-tahapan dalam ukf, dan divisi-divisi yang ada di ukf setelah kak izzu selesai, mas mono pun menjelaskan tentang suaka elang, apa itu suaka elang, tujuan dibangun suaka elang, sejarahnya, dan lain-lain. Saat itu juga diselingi games agar kami tidak mengantuk, selesai kuliah kami kembali ke tenda dan bersiap untuk tidur.
Esok harinya pukul 05.00 kami dibangunkan oleh kak reyna dan kak yanuar, kami segera bersiap, shalat dan memasak untuk keperluan ormed. Kemudian setelah makanan siap kami pun mekan bersama, sarapan pagi kami kali ini adalah nasi goreng, setelah sarapan kami melakukan olah raga pagi untuk pemanasan melakukan ormed, pj nya adalah kak Afnan. Setelah itu kami pun dibagi perkelompok, kali ini saya masuk kelompok 4, setelah menunggu giliran kami pun berjalan menyusuri HM yang ada, jarak ormed kali ini sekitar 1,3 km menuju curug cibadak. Saat melakukan orientasi medan menuju curug cibadak kami sekaligus melakukan inventarisasi satwa, pada HM 1-HM 2 kondisi vegetasinya berupa hutan pinus yang renggang, disana kami menemukan banyak burung sri gunting sekitar pukul 08.35, kemudian pada HM 3 vegetasinya mulai berubah menjadi talas-talasan. Kemudian kami menemukan lebah kecil pada HM 4, pada HM 5 vegetasi berubah menjadi paku-pakuan, di HM 6 banyak pohon pinus yang ditumbuhi anggrek liar (epifit) dan mulai banyak pohon kopi, pada HM 7 pohon kopi bertambah banyak dan jaraknya rapat, keadaannya pun lembab. Kami menemukan kepik dan serangga pada HM 8, vegetasi disana pun berubah menjadi tepus. Sepanjang perjalanan dari HM 9 sampai 13 kami lebih banyak menemukan kepik, kupu-kupu, dan serangga, contohnya serangga kecil berwarna hitam bergaris merah, jalan di sana pun mulai terjal dan licin, banyak bebatuan besar. Akhirnya kami pun sampai di curug cibadak, di sana terdapat 2 air terjun, kami pun segera bermain air di sana…horeee…^^. Di sana kami pun bermain air dan berfoto, saat itu ada kejadian mengejutkan saat cahyatina tibaa-tiba menjerit, kami kira dia bercanda karena kami semua tahu dia sangat takut pacet dan kami kira dia hanya salah lihat, tapi ternyata memang benar ada sesuatu yang masuk kedalam bajunya, ia pun sampai menangis kemudian kiki, saya, dan kak gina segera menenangkan tina dan ternyata yang masuk kedalam bajunya adalah semut hitam besar, setidaknya kami bersyukur bahwa itu bukan pacet. Saat di air terjun kami pun sempat melihat seekor elang namun saya tidak tahu itu elang apa, di sana kami juga menemukan serangga air yang geraknya cepat sekali, setelah pukul 11.00 kami pun kembali dan saat perjalanan pulang insane terjatuh dan kakinya terkilir, kemudian ia pun di rawat oleh panitia, kami pun segera menuju tenda dan menyiapkan makan siang, sebelum itu kami berkumpul dahulu untuk briefing saat observasi kandang, kak gina pun memberitahukan cara-caranya. Kemudian tenda kami yaitu tenda 2 bertugas untuk memasak nasi, selagi menunggu masakan dan isoma beberapa dari kami yang sedang tidah bertugas diajak mang udin untuk menanam pohon, kami bolak-balik melewati jembatan untuk mengambil bibit pohon lalu kak izzu dan pakde mencangkul lahan yang akan kita tanami, ternyata nanti akan ada peliputan mengenai suaka elang dari program acara sahabat alam DAAI TV, pertama kami pun diajarkan cara menanam pohon yang benar oleh kak izzu, kemudian kami pun segera menanam dan DAAI TV pun meliput, yang saat itu ikut menanam ada riris, hesty, cahyatina, cella, kak izzu, kak hery, pakde,kak afnan, didik, kiki, dll. Setelah selesai menanam kami segera kembali karena ternyata makanan sudah siap, setelah membersihkan tangan kami pun makan bersama panitia menu-nya yaitu nasi, capcai, kering tempe, ikan asin, mie, telur. Setelah makan kami pun bersiap untuk observasi kandang elang, dan ternyata kami diliput lagi, disana kami hanya diperbolehkan mengunjungi kandang display, sebenarnya ada 3 kandang yaitu kandang transit, kandang display, dan kandang realease, dan di kandang diplay yang pertama terdapat elang paria yang katanya kondisi fisiknya sehat namun ia sudah tidak dapat dilepaskan lagi karena sudah tergantung dengan manusia, lalu di sebelahnya terdapat elang ulang bido, di sebelah elang ulang bido terdapat elang brontok, elang brontok tersebut tidak mau diam, sedangkan elang disebelahnya yang merupakan elang ular bido malah terlihat sangat diam sehingga kami pun heran. Di sana mas mono banyak menjelaskan tentang elang-elang tersebut dan lain-lain, bayak pengetahuan yangan kami dapat disini. Setelah selesai observasi kami kembali ke tenda dan segera membongkar tenda kami, setelah selesai packing dan sholat, kami berkumpul di bali untuk melakukan penutupan observasi ini, setelah mengucapkan terimakasih pada pihak suaka elang dan berfoto-foto kami pun segera pulang dan menunggu angkutan umum yang akan menjemput kami ke IPB. Di suaka elang saya banyak mendapat ilmu dan pengetahuan baru terutama tntang raptor, dan itu sangat menyenangkan.

Reportase Jelajah Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Reportase Jelajah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak

Pada tanggal 24 Januari 2011, saya dan teman-teman berkumpul di depan gedung GWW (Graha Widya Wisuda) pukul 07.00 pagi, kami semua bersiap untuk mengikuti acara puncak metamorfosa selama 10 hari di TNGHS ( Taman Nasional Gunung Halimun Salak). Setelah semua berkumpul dan briefing singkat, kemudian truk yang akan membawa kami ke kantor balai TNGHS pun datang dan pada pukul 09.00 kami pun berangkat menuju balai.
Perjalanan menuju kantor balai TNGHS pun tidak terlalu lama, dan kantor balai tersebut terletak di Kecamatan Cikabandungan-Sukabumi. Di sana kami beristirahat dan packing ulang barang-barang yang kami bawa seperti carrier, saat sore hari kami pun mendapat penjelasan dari pihak balai mengenai taman nasional gunung halimun salak ini, bagaimana taman nasional ini bisa terbentuk, dan flora dan fauna apa saja yang ada di TNGHS ini. Dahulu taman nasional ini bernama Taman Nasional Gunung Halimun dan terbentuk pada tahun 1992, namun melihat keadaan gunung salak yang terletak berdekatan dengan gunung halimun ini kondisi ekosistemnya terancam rusak maka gunung Salak pun dimasukkan menjadi Taman Nasional, sehingga pada tahun 2003 Taman Nasional Gunung Halimun berubah nama menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Di TNGHS ini terdapat 4 spesies penting yaitu elang jawa (Spizaetus bartelsi ) yang juga merupakan lambang dari TNGHS, owa jawa (Hylobates moloch), macan tutul jawa (Panthera pardus melas), dan kantung semar(Nepenthes) semua spesies ini dilindungi oleh TNGHS.
Pada malam hari setelah briefing kami pun makan kemudian segera tidur karena pukul 01.00 kami sudah harus memulai perjalanan menuju bumi perkemahan citalahab. Kemudian tanggal 25 januari 2011 pukul 00.00 kami pun di bangunkan untuk bersiap-siap untuk perjalanan, setelah itu kami pun pemanasan bersama dan menunggu giliran jalan. Saya berada di kelompok tenda 5, anggotanya yaitu habibah,garaudi, AW, aldi, chella, dan saya sendiri eka, sedangkan pj tenda kami ada kak aidel dan kak afnan, pj pendamping ada kak nia, kak dissa, bang ucok, dan kak alya. Akhirnya sekarang giliran kelompok tenda kami yang jalan, sebenarnya saya merasa khwatir dengan carrier yang saya bawa karena selain saya membawa tenda, saya merasa tidak nyaman dan agak sakit di bagian bahu kiri, tapi walaupun sudah di setting tetapa saja tidak berubah ya sudah akhirnya saya nekat melakukan perjalanan dan akibatnya langsung terasa saat baru memulai perjalanan melewati sebuah desa tangan saya sangat sakit dan saya tidak kuat berjalan sehingga kami istirahat sebentar,setelah istirahat kami melanjutkan perjalanan namun tak lama kemudian tangan kiri saya kembali sakit, akhirnya kami berhenti dan bertemu team sweapper kemudian carrier saya pun disetting kembali dan di bagian lengan di beri bantalan tambahan, setelah dirasa enak kami pun melanjutkan perjalanan lagi, medan menanjak sehingga kami pun cepat lelah terutama saya karena setiap ditengah tanjakan kaki saya mulai sakit sehingga harus berhenti sebentar baru kemudian jalan lagi, saya merasa tidak enak pada teman satu tenda karena saya merasa sebagai penghambat karena jalan saya lama dan saya merasa sangat lemah, saya hampir putus asa dan selalu berpikir apa saya bisa sampai tujuan? dan apakah saya selemah ini?. Namun pikiran tersebut segera saya singkirkan karena disekitar saya banyak orang-orang yang terus memberikan semangat dan dukungan kalau saya pasti bisa, contohnya pj dan pj pendamping yang selalu menyemangati serta AW, kak Aidel dan Bibah yang menggandeng saya dan teman-teman yang selalu menunggu dan memberi semangat. Akhirnya kami sampai gerbang TNGHS dan di sekeliling kami sudah mulai hutan dan tebing, saat menuju pusat penelitian cikaniki kami menemukan kotoran hewan dan surili (Presbytis comate), medan menuju Cikaniki mulai berupa turunan dan saya kembali semangat lagi jalan pun dipercepat, setelah berhenti sejenak di Cikaniki kami melanjukan perjalan ke Citalahab dengan melewati kebun teh jaraknya sekitar 2 km, cuacanya sangat panas sehingga kami cepat dehidrasi namun akhirnya setelah melalui kebun teh kami pun sampai di bumi perkemahan Citalahab, sampai disana kami langsung mendirikan tenda dan memasak. Setelah tenda selesai dan makanan siap kami segera makan, karena setelah ini tidak ada kegiatan lagi sambil menunggu briefing malam kami pun tidur. Saat malam pukul 19.30 kami briefing mengenai kegiatan besok dan setelah itu tidur.
Esok harinya tanggal 26 januari 2011 kami bangun pukul 04.30 kemudian shalat dan bersiap-siap untuk olah raga pagi dan pengamatan pagi, olah raga pagi dilakukan bersama-sama pukul 05.30-06.00 setelah itu kami berangkat untuk pengamatan pagi, untuk pengamatan pagi kami dibagi menjadi beberapa kelompok menurut HM masing-masing, setiap kelompok terdiri dari satu orang pj dan tiga orang anggota, pagi ini saya masuk dalam kelompok HM 12 bersama farida dan ihsan dengan pj-nya kak navi, kemudian kami berangkat masuk kedalam hutan dan saat pertama jalannya melelahkan karena terus menanjaktapi setelah sampai HM 15 jalan sudah mulai datar, kelompok kami terus berjalan hingga sampai HM12, setelah sampai kami langsung berpencar menjadi tiga bagian dan mengamati di wilayah masing-masing, awalnya hanya terdengar suara owa, dan melihat berbagai serangga seperti lebah madu (Apis Dorsata), semut, ulat bulu, dan anak siput, namun setelah waktu menunjukkan pukul 06.27 berbagai jenis burung mulai bermunculan, pertama ada sekumpulan burung kecil berkumpul di dahan pohon yang tinggi kemudian pukul 06.50 mulai burung yang berukuran sedang keluar, ada yang berwarna hitam, merah, ada juga yang berbadan hijau dan berkepala merah, pokoknya benyak sekali burung yang muncul dan suara serta warnanya pun bermacam-macam. Kemudian pengamatan pun selesai pukul 07.40, kami pun kembali ke tenda dan merekap data yang kami dapatkan. Setelah itu acara bebas kami pun memasak sarapan pagi dan kemudian kami sempatkan mandi di sungai yang terletak dibawah sehingga kami harus menuruni jalan setapak yang licin namun setelah sampai di bawah perasaan lelah terbayarkan karena melihat air sungai yang sangat jernih dan dingin, jarang sekali ini kami temukan di rumah, kemudian kami pun segera mandi dan mencuci baju dengan menggunakan jeruk nipis sebagai pengganti sabun karena kami dilarang membawa sabun dan sejenisnya karena itu dapat mencemari lingkungan. Setelah mandi kami beristirahat sejenak dan bersia-siap untuk pengamatan sore, pukul 15.00 kami berangkat untuk pengamatan sore, kali ini saya berada di kelompok HM 16 bersama amal dan nyoman dengan pj-nya kak cumil, kemudian kami pun naik ke HM 16 karena Hm 16 letaknya di atas HM 15 jadi kami terus naik ke atas. Di HM 16 kami hanya menemukan srangga-serangga kecil seperti dua lebah madu dengan jenis yang berbeda, kumbang-kumbangan, capung, serangga diptera dan hemiptera dengan antena putih, sebenarnya kami melihat sarang burung pelatuk dan mendengar suarannya namun dicari kemana-mana sayang sekali tetap tidak ketemu. Akhirnya kami pun turun, merekap data, istirahat, memasak dan persapan briefing malam. Saat briefing kami diminta untuk bercerita mewakili kelompok HM kami dan menceritakan apa saja yang kami dapatkan, setelah itu pemberitahuan kegiatan besok yaitu ormed ( orientasi medan ), dalam ormed dibagi tiga jalur yaitu jalur cikuda paeh, gunung kendeng, dan wates. Tenda 5 mendapat jalur cikuda paeh bersama dengan tenda 4, setelah ini kami seharusnya tidur namun tenda 5 tetap bagun untuk memasak nasi untuk bekal besok, setelah selesai kami pun tidur.
Esok pagi tanggal 27 januari 2011 setelah memasak untuk makan dan mempersiapkan bekal kami pun segera berkumpul untuk ormed, setelah olahraga dan pembagian kelompok kami pun berangkat, di jalur cikuda paeh ada tenda 5 dan tenda 4 yaitu Dydy, Umil, Riris, Febri, Habibi dan Putra, pj-nya ada Kak Peni, Kak Soni, kak Agung, Bang Ucok, dan lain-lain. Kami berangkat dengan di pandu oleh Pak Abbas, beliau banyak menjelaskan tentang berbagai macam tumbuhan dan hewan yang ada di jalur cikuda paeh,medan di jalur cikuda paeh awalnya terus mendaki melewati jalur loop trail kemudian turun, lalu menanjak lagi, lalu turun lagi begitu seterusnya sampai menuju curug cikuda paeh jalannya berupa turunan tajam dan licin jadi hati-hati karena mudah tergelincir, dan berdasarkan cerita pak Abbas jalur ini di namakan cikuda paeh yang berarti sungai kuburan kuda karena dulu ada seorang pengembara yang mengembara dengan menunggangi seekor kuda dan karena medan yang sulit dan terus mendaki kuda tersebut tidak kuat sehingga mati di tengah perjalanan dan dikubur di daerah tersebut, dan karena di daerah tersebut terdapat sebuah curug dan sungai maka nama daerah tersebut dinamakan cikuda paeh. Di awal perjalanan kami sering menemukan rotan, paku-pakuan. Lumut, harendong (Melastoma candidum D. Don), tanaman anggrek hutan,kawan dari kantung semar namun bukan familinya, pohon rasamala (Altingia excelsa. Noronhae), pohon kayu afrika (Mesopsis eminii Engl), makanan owa jawa yaitu daun suminten ( kastanovsis javanica), cariang yaitu buah ungu yang beracun, pohon kemiri (Aleurites moluccana), pohon puspa (Schima wallichii) yang pucuknya merupakan makanan surili, tepus (Habbatus), kaduan,dan telur Hula masoni. Setelah sampai di curug kami pun beristirahat, pemandangannya indah terdapat air terjun dan airnya dsangat jernih dan dingin, airnya pun dapat diminum, namun hati-hati disana terdapat banyak pacet. Di sana ada yang langsung berendam dan ada yang hanya bermain air, setelah itu kami pun menggelar matras dan makan bersama-sama, semua bekal kami satukan wah rasanya seru sekali. Setelah cukup lama di curug kami pun siap-siap untuk pulang, saat perjalanan pulang kami menemukan jejak mencat sejenis kambing, jejak singgung, jejeak babi hutan (Sus scrofa), dan banyak sekali bekas sungkuran babi hutan katanya sungkuran itu bekas babi mencari makanan berupa cacing tanah, disepanjang jalan banyak begonia dan kayu banir, lalu ada jamur banteng yang berwarna oranye dan beracun, kata Pak Abbas terkadang ada jamur jantung yang dapat dimakan namun hanya tumbuh satu kali dalam setahun pada bulan agustus, jamur tersebut berwarna merah. Saat perjalanan pulang medan pun berupa turunan licin dan sering melewati sungai, saat melewati semak-semak kami melihat turbin yang sudah tidak terpakai, dulu turbin tersebut digunakan untuk pembangkit listrik di desa citalahab dan sekarang turbin tersebut sudah dipindah, di sekitar turbin terdapat banyak pohon pasang, pohon tersebut memiliki biji seperti buah kenari. Setelah jalan melewati semak-semak akhirnya kami pun sampai di pedesaan dan kemudian sampai di camp, ternyata kelompok kami adalah kelompok pertama yamg sampai, satelah itu kami istirahat hingga pukul 19.30 mulai briefing malam dan masing-masing tenda diminta perwakilannya untuk menceritakan ormed tadi dan tenda 5 saya yang di suruh menceritakan kembali, awalnya saya bingung tapi akhirnya saya bisa menceritakannya. Setelah itu kami mendengar cerita dari tenda-tenda lain dan kami mengambil kesimpulan bahwa jalur gunung kendeng merupakan jalur yang paling jauh dan terus mendaki, kami pun berdoa supaya kami tidak mendapat jalur itu. Setelah itu kami beristirahat dan tidur untuk kegiatan besok pagi yaitu pengamatan pagi dan wawancara penduduk setempat.
Pada tanggal 28 januari 2011 seperti biasa kami bangun pagi kemudian bersiap-siap pengamatan pagi, setelah olahraga pagi kami pun berangkat, kali ini saya masuk dalam kelompok HM 8 bersama dengan habibi dan ratna, pj-nya adalah kak mamet. Di Hm 8 awalnya kami hanya menemukan burung namun setelah beberapa saat kemudian sekitar pukul 06.20 kami menemukan sekelompok owa jawa, mereka terdiri dari dua owa dewasa, satu owa remaja, dan satu owa anakan, mereka sedang memakan makanannya di atas pohon, mereka pindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Cukup lama kami mengamati owa tersebut, saat detik terakhir pengamatan kami menemukan serangga kayu seperti walang sangit berwarna kuning dan hitam, setelah itu kami pun pulang, saat perjalanan pulang kami pun kembali melihat sekelompok owa di HM 12 jaraknya cukup dekat dan saya merasa beruntung waktu itu. Kemudian kami pun turun ke camp dan segera merekap data, setelah itu kami beristirahat. Sekitar pukul 13.30 kami mulai bersiap untuk wawancara penduduk setempat, para laki-laki sudah menunggu di atas kebun the nirmala karena sebelumnya mereka melaksanakan sholat jumat dahulu, sedangkan kami baru berangkat setelah itu. Setelah sampai di timbangan kebun the kami briefing sebentar untuk membagi kelompok, saat ini saya kelompok 12 bersama kak icha dan pj-nya adalah kak cumil, setelah briefing kami segera mencari rumah yang akan kami wawancara pemiliknya, rumah pertama yaitu milik bapak Oji, pak oji memiliki 1 istri dan 3 anak, anak pertamanya sudah kelas 2 SMA, anak kedua kelsa 5 SD, dan anak bungsunya baru berumur 5 tahun. Pak oji orang yang sangat ramah beliau mengaku baru saja pindah ke desa ini, sebelumnya beliau tinggal di daerah ciaten, leuwiliang-bogor. Beliau baru pindah sekitar 1 bulan namun beliau sudah bekerja sebagai mandor selama 17 tahun di kebun the nirmala ini. Menurut pak oji hubungan antara masyarakat disini dan pihak taman nasional sangat baik, sering ada penyuluhan dan setiap warga paham akan peraturan untuk tidak menangkap satwa yang dilindungi dan tidak merusak hutan. Pak oji pun mangaku bahwa hewan liar jarang sekali ada yang menyerang warga kecuali babi hutan yang sering meruka kabun the dan kebun milik warga, namun selebihnya hewan tersebut tidak mengganggu, pak oji pun bercerita bahwa beliau pernah bertemu dengan macan tutul saat melewati cikaniki bersama dengan istrinya, itu adalah pengalaman yang berkesan bagi pak oji. Setelah cukup lama mengobrol akhirnya kami pamit dan mencari rumah selanjutnya dan kami mendapatkan dua rumah sekaligus, akhirnya kami membagi dua team kak cumil masuk ke rumah pak hadon, lalu say dan kak icha ke rumah depannya. Di rumah yang kami kunjungi terdiri dari sepasang suami istri dan 7 anaknya namun 3 anaknya sudah berkeluarga, mereka sudah 13 tahun tinggal di desa ini dan bekerja sebagai pemetik teh, namun sesungguhnya mereka berasal dari bandung. Sedangkan di rumah pak hadon terdiri dari 1 istri dan 1 anak, mereka baru dua tahun kerja dan tinggal di kebun the nirmala ini. Pak Hadon bekerja sebagai pemotong patok di kebun the ini. Menurut keterangan dari dua keluarga tersebut, hubungan antara taman nasional dan penduduk baik, mereka sering ikut penyuluhan dan tau batas-batas taman nasional, mereka pun tidak ingin berbuat yang macam-macan dan hanya menjalani hidup yang sederhana mereka pun sudah bersyukur dengan apa yang ada. Setelah itu kami pun pamit dan merekapa data sebentar, kemudian karena banyak anak kecil banyak diantara kami pun bermain dengan anak-anak tersebut, lalu setelah itu kami pun foto bersama dan kembali ke camp. Dari wawancara ini saya merasa lebih berani untuk berbicara dan bersosialisasi, awalnya saya bingung mau bicara apa namun akhirnya saya bisa sedikit-sedikit bertanya kepada narasumber dan pengalamn ini saya jadikan pelajaran yang berharga. Setelah wawancara kami beristirahat dan menunggu briefing malam, briefing malam adalah hal yang kami tunggu karena saat itu di umumkan jalur ormed besok , saat briefing malam setelah semua bercerita tentang wawancara penduduk tadi siang jalur ormed pun di umumkan dan ternyata kami mendapat jalur gunung kendeng, kami pun kaget namun mau bagaimana lagi kami hanya bisa berdoa semoga medan di gunung kendeng tidak terlalu sulit dan kami menghibur diri sendiri dengan berpikir bahwa disana kami dapat menemukan kantung semar (Nephentes). Setelah briefing kami pun tidur.
Pagi harinya tanggal 29 Januari 2011 kami bersiap untuk ormed ke gunung kendeng, kelompok kami terdiri dari tenda 4 dan tenda 5, pj-nya adalah kak M.Choi lalu kakak yang lain ada kak risma,kak izzu, kak alya, kak mujib, kak mitha, kak wahyu, dan lain-lain. Gunung kendeng berada di ketinggian 1600 m di atas permukaan laut, ternyata saat melalui jalur gunung kendeng tidak selelah yang kami bayangkan, karena kami tidak berjalan terlalu cepat dan stiap saat berhenti untuk mengamati keadaan sekitar, yang kami temukan saat melalui jalur gunung kendeng yaitu ada kimokla (pohon getah merah) yang getahnya seperti darah, pasang/korpus, pakokopian (makanan burung), ki anak/ki honyang/hiung gunung, kisirem, kisampang, kacing, begonia, paku-pakuan, bubukan (obat kanker), palem hutan (makanan musang/bingbin), pinanga koronata, rotan karet, rotan cacing dan rotan cl (30 m), lutung (Trachypithecus auratus) dan surili (Presbytis comate), cempaka gunung, pohon huru, anggrek tanah, burung buntur, rotan bubual, pandan cakuang, ki aksara/ anggrek tanah kecil, owa jawa, pakis hanbam, burung cek gunggung yang besar dari burung kutilang, canar letik ( tanaman merambat), lumut kumpai, ki putrid (pohon mirip damar), dan rotan lilin. Setelah sampai di puncak, disana kami banyak melihat tanaman kantung semar (nepenthes) ada yang berwarna hijau dan merah, dipuncak gunung kendeng kami pun beristirahat dan makan siang setelah itu kami pun pilang, saat perjalanan pulang medan yang kami tempuh sangat curam dan licin, banyak diantara kami yang terpeleset maka dari itu kami berjalan sehati-hati mungkin, saat perjalanan pulang kami menemui ki cantum, tangkur gunung, tabat barito ketiga tumbuhan ini berfungsi sebagai obat tradisional untuk sakit pinggang, lalu ada jirag ( daunnya mamiliki rasa manis), kicengkes( daun rasa mint), rendeh ( untuk obat kencing batu), mara ( pohon berdaun lebar), burung sri gunting (Dicrurus sp), burung spa warna orange, scrap (jejak di tanah) macan tutul, tepus, katak serasah (Leptobrachium hasseltii Tschudi), dan tepus yang batang, bunga dan umbinya dapat dimakan. Banyak sekali yang dapat kami temukan disana dan semua itu merupakan pengalaman yang seru dan menyenangkan. Malam harinya setelah briefing kami angkatan 8 mengadakan kumpul angkatan 8 untuk sharing dan ini menambah keakraban kami.
Esok harinya tanggal 30 januari 2011 ada kuliah raptor pada pagi harinya yang di jelaskan oleh kak reyna, kemudian pukul 14.00 kami melakukan pengamatan raptor di kebun teh saya masuk dalam kelompok kak gina. Dalam pengamatan tersebut kami melihat elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan elang ular bido (Spilornis cheela bido ) yang sedang soaring, lalu ada tiga ekor elang lagi yang terlihat namun kami tidak dapat mengidentifikasinnya karena tidak terlihat jelas. Karena sore itu hujan maka rundown pun diganti yang seharusnya sore itu adalah pengamatan sore namun diganti menjadi kuliah hewan herpwtofauna dan malam harinya briefing diganti menjadi pengamatan hewan herpetofauna, sore harinya kuliah mengenai hewan herpetofauna yang dijelaskan oleh kak afan dan kak ana, mereka menjelaskan mengenai apa itu hewan herpetofauna, dan lain-lain. Kemudian malam harinya kami melakukan pangamatan malam, saya masuk ke dalam kelompok kak gina bersama chella dan angga, kami mendapat jalur 2. Dengan hanya bermodalkan senter kami pun dengan teliti menelusuri jalan, semak-semak dan kebun teh yang gelap dan berharap kami dapat menemukan reptile atau amphibi, tak lama kemudian angga mendapatkan seekor katak kecil, dan chella pun mendapatkan katak juga namun dari awal sampai akhir pengamatan saya belum menemukan amphibi sama sekali, saya agak kecewa namun itu tidak membuat saya kapok malahan saya tambah penasaran ingin menangkap amphibi maupun reptile, mungkin dikesempatan lain saya dapat menangkapnya, setelah itu kami pun kembali dan identifikasi satwa kami lakukan esok paginya.
Pagi tanggal 31 januari 2011, kami melakukan pengamatan pagi seperti biasa dan saya mendapat HM 6 bersama lutfan, hesti, dan kak adam.di sana kami menemukan katak serasah (Leptobrachium hasseltii Tschudi), dua ekor surili, dan seekor kupu-kupu berukuran sedang dan berwarna gelap. Setelah pengamatna pagi kami melakukan identifikasi hewan herpetofauna yang kami tangkap, saat itu dijelaskan kembali bagaimana cara mengidentifikasi reptile dan amphibi yang benar, setelah mengetahui jenis apa hewan tersebut kami pun beristirahat dan persiapan kuliah penaksiran iklim dan cuaca. Sebelum kuliah penaksiran iklim dan cuaca, kak angga meminta seluruh angkatan 8 berkumpul dan menjelaskan apa saja yang telah kami dapat selama berada di halumun, setelah itu kami langsung kuliah penaksiran iklim dan cuaca bersama kaka dam dan kak wahyu, mereka menjelaskan cara menghitung kelembaban dan menghitung debit air sungai, setelah itu kami pun praktik penghitungan debit air sungai, kali ini saya masuk dalam kelompok dua denga pj-nya adalah kak wahyu, untuk mengukur debit air sungai kita perlu mengukur sudut 45’, menghitung arus, dan lain-lain, awalnya saya tidak mengerti namun setelah di jelaskan kembali oleh kak wahyu akhirnya saya mengerti. Sore harinya kami melakukan pengamatan sore, kali ini saya bersama kak risma, angga dan ratna pergi ke HM 6, di sana kami menemukan banyak surili ( sejenis monyet, mirip dengan lutung namun memiliki bulu abu-abu dan memilki jambul di kepalanya), dan ada dua ekor kupu-kupu, kupu-kupu yang satu berwarna kuning dan kecil, sedangkan yang lain berukuran sedang dan berwarna hitam. Setelah itu pada malam hari kami briefing malam, setelah briefing angkatan 8 pun berkumpul kembali dan sharing-sharing, setelah itu kami pun tidur.
Esok hari tanggal 1 februari 2011, tiba-tiba kami dibangunkan pukul 02.00 kami pun kaget dan heran , untuka apa kami dibangunkan pagi-pagi buta, setelah itu kami dibawa ke atas kebun the, saat itu aku agak takut karena dulu saat SMA sering ada acara seperti ini dan kami di bawa ke pos untuk dimarah-marahi, dan ternyata benar kami dibawa ke pos disana ada kak angga, kak reyna, dan kak cumil tapi ternyata dugaan saya salah, ternya disana kami malah disuruh menceritakan apa saja yang telah kami dapat di halimun, bagaimana interaksi antar tenda, dan lain-lain. Di sini saya merasa sangat lega karena dapat mencerita apa yang ada di benak saya, awalnya saya selalu takut untuk berbicara seperti itu namun setelah kejadian ini saya sudah tidak takut lagi. Setelah cukup lama kami pun dibawa turun kembali dan berkumpul di camp panitia, ternyata di sana kak izzu, kak hery, dan mang udin sudah menunggu dan memberikan wewejangan bagi kami, setelah itu kami makan bubur kacang hijau bersama-sama. Saat pagi menjelang kami kembali ke tenda masing-masing dan mempersiapkan makan pagi, kemudian masakan dari semua tenda dan dari panitia digabung jadi satu dan kemudian dimakan bersama, itu sangat seru. Setelah itu kampi pun packing untuk persiapan pulang karena hari itu adalah hari terahkir di halimun, kami juga bersiap untuk upacara penutupan puncak metamorfosa. Setelah semua beres, kami pun melaksanakan upacara penutupan dengan pemimpin upacara nyoman, Pembina upacara kak izzu, pembawa acara dydy, pembaca nominasi kakak ter- adalah garra dan ardi, dan sebagai simbolis pemakaian baju lapang oleh cahyatina dan angga. Setelah puncak metamorfosa di tutup dan upacara selesai kami pun bersiap pulang, kali pj tenda 5 hanya kak dissa dan pj pendamping karena kak aidel sudah pulang dahulu karena urusan akademik , dan kak afnan menjadi team advanced. Setelah siap kami pun memulai perjalanan dan berhenti di stasiun penelitian cikaniki, dalam perjalanan kesana kami menemukan kalajengking, dan katak hijau, kemudian kami beristirahat dan bersiap untuk memulai perjalanan malam, malam hari kami briefing kemudian makan bersama kembali lalu kami pun tidur, tanggal 2 februari 2011 pukul 00.00 kami pun dibangunkan dan pukul 01.00 kami berangkat, kali ini saya sudah tidak membawa tenda dan cariel yang saya bawa tidak seberat awal keberangkatan, kali ini jalan pun lebih cepat karen medannya pun berupa turunan, karena senter saya mati saya selalu berada di samping kak dissa, teman-teman pun selalu menunggu dan berjalan bersama-sama. Saat perjalanan pulang pun tidak terlalu terasa melelahkan karena disepanjang jalan kak dissa bercerita tentang pengalamannya saat observasi, eksplorasi, dan ekspedisi global di ujung kulon, saya sangat senang mendengar cerita kak dissa. Tak terasa pukul 06.00 kami sudah sampai di kecamatan cikabandungan, disana adalah tempat kami menunggu truk yang akan membawa kami kembali ke bogor. Sesampainya di cikabandungan kami semua bisa jajan dan membeli sarapan, ketika pukul 09.30 truk pun datang dan kami akhirnya pulang ke IPB Bogor.
Kesan saya selama di halimun sangat banyak, di sini saya mendapat banyak ilmu, banyak kawan, dan banyak pengalaman. Banyak kejadian mengesankan misalnya saat tenda kami kehabisan bahan bakar dan beras, tenda lain langsung membantu dan menawarkan bantuan, ada yang membantu membuat api untuk memasak, ada yang member beras, dan ada yang meminjamkan kompor, para panitia pun banyak yang ikut membantu, jujur saya kami sangat terharu. Kemudian saat tenda kami lepas dan hampir tebang terbawa angin saat kuliah raptor, kami dan kawan lain langsung datang dan membantu memperbaiki tenda. Saya pun banyak mengetahui jenis-jenis satwa dan perbedaannya, banyak kakak kelas yang menceritakan pengalamannya dan membagi ilmunya, cerita dari pakde pun sangat mengesankan, kakak panitia pun ramah dan mudah berbaur, tidak ada kesan senioritas sama sekali seperti yang pernah dibicarakan orang-orang. Saat mandi di sungai juga seru, lalu makan tutut bersama dan saat makan ramai-ramai dengan menggelar matras, trashbag, dan daun pisang itu sangat terasa kebersamaannya. Di sini pun kami di ajarkan untuk saling peduli dengan sesamanya, saat ormed kami saling tolong-menolong saat melewati medan yang sulit. Rasa syukur pun selalu dipanjatkan saat shalat, terutama saat shalat di alam terbuka sungguh terasa sekali kebesaran Allah, rasa bahagia pun muncul saat melihat satwa-satwa yang hidup bebas di alam terbuka dan habitat aslinya,dan rasa puas pun terasa saat berhasil menemukan atau melihat spesies-spesies lain. Di halimun ini saya juga belajar bagaimana berjuang terus dan pantang menyerah, meyakini bahwa diri kita mampu, membuang pikiran buruk tentang diri kita sendiri, terutama saat perjalan menuju halimun ternyata saya bisa sampai citalahab dengan kekuatan saya sendiri dan melawan rasa malas. Dan di sini saya lebih berani mengutarakan pendapat saya. Selama di halimun ini merupakan pengalaman paling berkesan dan memberikan banyak pelajaran bagi saya, dan saya ingin mengucapkan terima ksih kepada semua…terima kasih…salam fauna ukf…selamatkan fauna Indonesia…!!

Sabtu, 25 September 2010

love from other dimention/ff/yaoi/mystery/chapter5 final

Junsu pov

#Flashback#

Junsu kecil pov

‘Srek…srek…’wah daunnya terus berjatuhan bagaimana aku bisa menyapunya dengan bersih ugh hari sudah mulai sore lagi…

‘kling kling’ eh ada orang yang yang datang…wah itu pasangan yang sering datang kemari kalau tidak salah namanya yunho dan jaejoong hwaaa mereka pasangan yang serasi dan jaejoong itu cantik sekali hihi..eits junsu kau tidak boleh berfikir macam-macam kamu itu calon pendeta di kuil huft lebih baik kulanjutkan menyapu.

#esok harinya#

‘srek srek’ wah pagi ini cerah ya aku jadi semangat menyapu hehe..

‘kling kling’ ah ada yang berdoa..hoo ternyata jaejoong kenapa ia datang sendiri? Lebih baik ku Tanya saja dan aku pun mendekatinya

‘maaf permisi..’kataku

‘ah iya..ada apa?’

‘hmm tidak apa-apa..aku ingin bertanya kenapa kakak datang sendiri?’ tanyaku

‘oh tidak apa-apa, kebetulan hari ini suamiku bekerja dan aku baru pulang dari rumah sakit jadi aku sekalian mampir kesini’ jelasnya

‘oh begitu..tapi kenapa anda ke rumah sakit? Apa kakak sedang sakit?’tanyaku yang agak khawatir, tapi ia malah tersemyum dan tertawa kecil..ah manisnya..huss

‘tidak aku tidak sakit..eh tapi tunggu dulu ngomong-ngomong siapa namamu?’tanya jaejoong

‘ah maaf aku tidak sopan, namaku junsu, kim junsu aku calon pendeta kuil ini’kataku

‘oh junsu ya, namaku jung jaejoong…hmm junsu aku tidak sedeng sakit’

‘hee lalu kenapa kerumah sakit?’tanyaku yang semakin heran

‘tadi aku memeriksakan diri ke dokter kandungan dan ternyata aku hamil..padahal awalnya aku kira aku hanya tidak enak badan’jelasnya sambil tersenyum

‘ooh begitu,,lalu apa suami kakak sudah tahu?’tanyaku

‘hihi..yunho belum tahu, aku sengaja ingin memberi dia kejutan nanti, dan aku dating ke kuil ini terlebih dahulu untuk berdoa untuk anakku dan kehidupan kami’ucapnya tersenyum dan sambil memegang perutnya

‘wah kalau begiu selamat ya kak’ kataku

‘iya terima kasih ya junsu’ katanya sambil mengelus kepalaku ‘nah kalau begitu kakak pulang dulu ya..sampai jumpa’

‘iya..sampai jumpa kak’kataku. Ia pun pergi meninggalkan kuil, wah senangnya pasti suaminya bahagia sekali…hmm sekarang lebih baik aku menyapu lagi.

End junsu pov

Jaejoong pov

Hari ini benar-benar menyenangkan, ternyata tuhan sangat baik pada kami Ia telah memberikan kami anak ini, aku akan menjaganya dan mungkin jika ada bayi ini umma jung akan merestui pernikahan kami hmm ku harap begitu..ya umma nya yunho tidak setuju dengan pernikahan kami, iya tidak suka padaku yang memiliki latar belakangnya tidak jelas ini..yah memang orang tuaku sudah meninggal dan aku berasal dari keluarga yang kurang mampu tapi aku berusaha untuk membiayai hidupku dengan menjual bunga dan hingga aku bisa mendirikan kios sendiri namun tetap saja umma jung tidak mau menerima ku huft…tapi sudahlah aku tidak boleh menyerah mungkin dengan kehadiran bayi ini ia bisa menerimaku..oh dan anak tadi junsu dia lucu sekali, dia orang yang penasaran hihi..mungkin anakku nanti bisa seperti dia tidah ya? Hehe sudahlah sekarang ku harus segera sampai di kios…dan sepertinya aku harus member tahu umma jung tentang kehamilanku ini..ya lebih baik aku telepon dia…aku pun segera menghubunginya

‘yeoboseyo’terdebgar suara umma jung

‘umma ini aku jaejoong..bagaimana kabar umma?’tanyaku

‘sudahlah tidak usah basa-basi..untuk apa kau meneleponku!’jawabnya ketus

‘ah maaf umma, aku hanya ingin bilang kalau aku…hamil’kataku senang

‘APA!! Tidak bisa! Cepat gugurkan kandungan itu!’katanya, aku pun tersentak kaget..aku tidak menyangka umma bisa berkata seperti itu, hatiku sakit

‘maaf umma aku tidak bisa melakukannya’ jawabku tegas

‘apa kau bilang? Apa perlu aku bayar untuk aborsimu itu!’

‘tidak umma, aku akan mempertahankan bayi ini, maaf..’jawabku

‘hoho..baiklah jika itu yang kau inginkan..lihat saja nanti!’ tut..tut..teleponya dimatikan, bagaimana ini…sudahlah tidak apa-apa aku harus berjuang untuk mempertahankan bayi ini, yunho pun pasti begitu..lebih baik sekarang aku ke kiosku

Saat aku sedang di perjalanan tiba-tiba ada mobil hitam berhenti di depan ku dan kemudian ada dua orang berpakaian hitam dan berusaha menangkapku namun aku melawan tiba-tiba saja ‘Dug’ kepalaku menjadi pusing dan aku pingsan.

Saat ku sadar kepalaku terasa sakit sekali, saat ku pegang kepalaku ternyata ada darah yang mengalir di dahiku..ugh gawat dimana aku? Ah ini di dalam mobil orang berjubah hitam itu, siapa mereka? Mereka masih terlihat muda..apa mereka orang suruhan umma…ah tidak jangan berpikiran buruk jae…ugh tapi aku mau dimana?

‘oh kau sudah sadar rupanya’ kata salah satu orang berakaian hitam itu

‘siapa kalian?!’ kataku

‘kau tidak perlu tahu siapa kami, kau hanya perlu meminum ini’ katanya sambil menunjukkan sebungkus serbuk,apa itu? Lebih baik aku tidak meminumnya,dan saat ku melihat nama obat itu aku pun tahu itu obat untuk menggugurkan kandungan, aku pun tidak mau membuka mulutku

‘ayo minum!!’ paksa mereka sambil membuka paksa mulutku

‘sudah hyung, lebih baik kita suntikan saja obatnya’kata salah seorang lagi, tidak aku harus keluar dari sini!

Aku pun mengerahkan semua tenagaku dan menendang mereka kemudian aku pun segera keluar dari mobil itu, lalu aku pun berlari sekencang-kencangnya namun mereka masih terlihat mengejarku..aku panic dan aku tidah tahu dimana aku karena hari mulai gelap yang aku tahu banyak pohon di sekitar sini dan ada jurang di bawahnya. Dan akhirnya mereka dapat menangkapku, akupun meronta-ronta sekuat tenaga

‘tidak..lepaskan aku!’

‘diam! Kau haru minum obat ini!’

‘aku tidak mau!’ aku pun terus meronta dan kemudian menggigit lengan mereka, tapi karena itu mereka reflek mendorongku dan akupun terjatuh ke dalam jurang….

End jaejoong pov

Siwon pov

‘argh’ sial ia menggigit tanganku reflek aku mendorongnya, kemudian ia pun terjatuh ke dalam jurangl tersebut ‘hyung gawat ia jatuh’kataku

‘sudahlah lebih baik kita melihatnya ke bawah’ kata hankyung hyung

Kami berduapun turun ke dasar jurang dan menemukannya sudah tewas, kami pun panic tapi kemudian kami memutuskan untuk mengguburnya di dalam hutan ini di bawah semak-semak belukar, bagi kami tugas kami sudah selesai disini.

End siwon pov

#esok harinya di kuil#

Junsu kecil pov

Pagi ini aku sedang menyapu halaman kuil seperti biasa, tiba-tiba terlihat suami dari jaejoong hyung..ah itu kan yunho..aku pun mendekatinya

‘maaf kakak yunho kan?’tanyaku, wajahnya terlihat panic sepertinya ia sedang mencari seseorang

‘iya benar, bagaimana kau tahu namaku?’ tanyanya’aku tahu dari jaejoong hyung’ kataku

‘kau mengenal jaejoong?’ aku pun mengangguk ‘apa kau tahu dimana jaejoong? Sejak kemarin iya tidak pulang kerumah’ tanyanya

‘hah tidak pulang? Bagaimana bisa? Kemarin ia dating kemari dan ia bilang ia ingin cepat-cepat pulang Karena ingin memberi kejutan pada kakak’kataku

‘kejutan? Kjutan apa?’

‘jadi kakak belum tahu kalau kak jaejoong hamil?’tanyaku balik

‘a..apa? jae hamil?!’

‘hu um, kemarin ia bilang ia pergi rumah sakit untuk memeriksakan diri karena tidak enak badan, tapi ternyata ia hamil dan ingin member kejutan pada kakak’jelasku

‘apa!jadi jae…ya tuhan… Tapi ia tidak pulang dari kemarin, setelah aku pulang dari kantor ia tidak ada di rumah, lalu ku susul ke kios bunganya ia juga tidak ada, aku sudah mencarinya semalaman tapi tidak ketemu..argh bagaimana ini?!’

‘tenang dulu kak, lebih baik kita mencarinya lagi lalu kakak hubungi polisi’saranku

‘iya baik, kalau begitu aku lapor ke kantor polisi dulu’

‘iya..nanti aku akan membantu mencarinya’ kataku, ia pun pergi

End junsu pov

Yunho pov

Jae dimana kamu…kenapa tiba-tiba menghilang seperti ini, aku pun sudah menghubungi kantor polisi dan mereka akan membantu mencari bahkan aku sudah mengedarkan selembaran, junsu pun ikut membantu..tapi tunggu dulu….apa jangan-jangan ini semua berhubungan dengan umma..ya mungkin saja lebuh baik aku Tanya langsung padanya. Aku pun pergi kerumah umma

‘umma!’

‘yunho? Tumben sekali kau dating,,ada apa ini?tanyanya

‘umma aku langsung saja, apa umma tahu dimana jaejoong?’

‘hah? Memangnya kenapa si rakyat jelata itu.. Ia hilang? Baguslah kalau begitu..’

‘umma! Kenapa umma malah berbicara seperti itu? Aku tahu umma pasti telah melakukan sesuatu pada jae’

‘YUNHO!!berani sekali kau mencurigai ibumu sendiri…aku tidak tahu soal hilangnya orang itu, sudahlah aku tidak mau ikut campur soal itu, kalu kau masih terus mau membahas orang itu lebih baik kau pergi dari sini’

‘ugh baiklah kalu begitu…lebih baik aku pergi dari sin dan takkan pernah kembali lagi!’ aku pun memutuskan untuk pergi karena percuma saja berurusan dengan umma karena ia sangat keras kepala

‘YAH JUNG YUNHO!’ teriak umma, namun aku tidak mau menoleh ataupun kemnali kerumah itu lagi, maaf umma aku akan tetap mencari jaejoong

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun namun jae tetap tidak bisa kutemukan, saat ini aku pun terbaring di kamar ku dalam keadaan sakit, entah kenapa aku menjadi sakit-sakitan dan kekebalan tubuhku melemah..sekarang aku sudah tidak bisa lagi bangun dari tidurku, namun aku masih terus berusaha mencari jae dengan bantuan junsu menyebarkan selembaran tentang jae namun tetap saja hasilnya nihil, dan saat ini pun hanya junsu yang dating menemaniku..

Dan aku pun hanya bisa menengok ke jendela untuk mengetahui sedang terjadi apa di luar..oh saat ini sedang hujan…aku sangat menyukai hujan karena ini mengingatkanku pada jaejoong..saat pertama kali kita bertemu dan juga karena jae sangat menyukai hujan ia bilang ia suka harum tanah setelah hujan dan itu seperti menandakan dimulainya kehidupan dan bunga blood lily..jae sangat menyukai bunga itu..ah aku sangat merindukanmu jae..tapi dimana kau..uhuk uhuk..tapi aku akan terus mencarimu jae..uhuk uhuk..aku tak akan pernah berhenti sampai aku menemukanmu…uhuk uhuk..ah rasanya aku lelah sekali aku ingin tidur sebentar saja…tidak apa-apa kan jae..nanti aku akan bangun dan mencarimu lagi..kemudian mataku pun terlelap begitu pula dengan napasku yang berhenti berhembus….

End yunho pov

End flashback

changmin pov

‘begitulah ceritanya bagaimana aku bisa mengenal mereka..esok paginya ketika aku pergi kerumah yunho untuk menengoknya, aku menemukannya sudah tidak bernyawa lagi dan aku pun segera memanggil kakek dan memakamkannya, kemudian ibunya pun sangat menyesal namun tetap saja ia juga tidak tahu di mana mayat jaejoong, karena ia hanya membayar orang sewaan’ jelas guru padaku sambil menunjukkan kertas lusuh bergambar foto jaejoong waktu itu, persis dengan yang kemarin kutemui,,hmm pantas saja aku merasa aneh..

‘tapi kasihan sekali ya guru..jadi itu mengapa yunho selalu muncul ketika hujan..’kataku

‘iya benar..aku pun dulu tidak bisa membantu banyak karena aku masih kecil, tapi untunglah kau bisa menemukannya dan membantu mereka’

‘oh iya guru…saat aku berada di sana aku mendengar banyak suara seperti suara anak kecil namun aku tidak tahu itu berasal darimana’

‘oh itu adalah suara bunga blood lily itu, yang mereka maksud adalah bawa ia pergi keluar dari sana, tapi jangan bawa ia pergi kearah kiri yang jaejoong tunjukkan kepadamu karena itu adalah tempat bersarangnya roh jahat’jelas guru

‘hah?! Apa jadi ia mau mengajakku mati?’

‘tidak, ia tidak bermaksud begitu ia juga tidak tahu tempat apa itu, ia hanya bingung jalan mana lagi selain itu yang ia ambil dan ia mengajakmu karena ia butuh teman’

‘oooh begitu…’

‘lagi pula bunga lily itu merasa sedih dan tidak nyaman karena dibawah mereka terdapat mayat jaejoong jadi mereka juga memberi tanda dengan bermekarannya bunga blood lily di luar bulan desember’tambah yoochun

‘hoooo begitu y..’sahutku ‘tapi tumben ya sore ini tidah hujan, berarti sekarang yunho sudah bisa tenang karena ia bisa bersama lagi dengan jaejoong’

‘siapa bilang sekarang tidak hujan?’ Tanya yoochun

‘hee?’aku pun menoleh ke halaman, ternyata hanya hujan rintik-rintik dan tidak deras seperti bisanya, dulu biasanya aku melihat yunho…eh siapa itu? Ada dua orang yang dating di depan kuil, seperti pasangan..eh mereka menoleh kemari..lho itu kan yunho dan jaejoong..mereka tersenyum padaku dan terlihat gerakan bibir mereka mengucapkan terima kasih..aku pun hanya bisa tertegun dan mengangguk, lalu jaejoong menaruh setangkai bunga yang ia bawa di depan pintu kuil lalu mereka pun pergi sambil bergandengan tangan meninggalkan kuil..seiring dengan itu gerimis pun reda..aku pun langsung tersadar dan berlari ke depan kuil,dan mengambil bunga itu ternyata benar itu adalah bunga blood lily kesukaan jaejoong..

‘kau sudah mendapat hadiah dari mereka?’terdengar suara guru, aku pun menoleh ternyata guru dan yoochun sudah ada di belakangku

‘iya.. semoga mereka bisa hidup tenang disana..’kataku sambil tersenyum..lalu kami pun melihat pelangi yang muncul menghias langit sore ini setelah hujan reda…terlihat siluet yunho dan jaejoong disana..

#The end#

love from other dimention/ff/yaoi/mystery/chapter4

Chapter 4

Changmin pov

Argh guru mana yang harus aq ikuti??...

‘tes…tes…tes..’ ah suara apa itu? seperti tetesan air, saat ku menoleh kearah suara tersebut ku melihat seuntas tali merah bertuliskan huruf kanji yang berisi mantra menjutai dari atas..hah? tali dari mana itu? Tapi sepertinya aku pernah melihatnya..oh itu tali merah milik kakek yoochun.. itu pasti bantuan dari yoochun, huft syukurlah berarti seharusnya kami naik keatas dengan tali ini..ah tunggu…aku baru mengerti jadi semua ini adalah…dan jaejoong itu…hmm sebaiknya aku membujuk jaejoong untuk ikut denganku

‘jaejoong lebih baik kita tidak usah kesana, lebih baik kau ikut denganku keluar dari sini’ ajakku

‘kemana?’

‘kita keatas dengan tali ini, apa kau tahu kita sekarang seperti berada di alam gaib’ kataku

‘ah aku tidak mau..’ tolak jaejoong

‘kenapa? Tidak mau bertemu dengan yunho? Ayolah jae dia sudah bersusah payah mencarimu selama ini’ kataku

‘tapi aku takut dia tidak mau menerimaku lagi…ini sudah lama sekali’ sehutnya

‘tidak jae..yunho pasti menerimamu, ia sangat mecintaimu…apa kau tahu selama ini ia terus mencarimu, terus datang ke kuil dan berdoa di tengah hujan..selalu seperti itu, aku pun heran kenapa ia tidak pernah berhenti melakukan hal seperti itu tapi sekarang aku tahu ia melakukan semua itu karena ia percaya kau pasti akan ketemu dan kembali padanya, ia tidak pernah menyerah dan itu semua dia lakukan karena ia sangat mencintaimu jae..apa kau tega terus melihat yunho menderita seperti itu?’ jelasku

Jaejoong pun terdiam..ia menunduk…dan menangis

‘jadi bagaimana jae?’tanyaku

‘baiklah aku ikut’ katanya sambil menghapus air matanya ‘ maaf aku ini egois ya?’ tanyanya

Aku pun tersenyum ‘tidak jae…aku mengerti kenapa kau seperti itu’ kataku ‘ ayo genggam tanganku erat-erat, kita akan naik keatas’ aku pun menggenggam tanganya, dan tangan satu lagi menggenggam tali merah tersebut, aku pun memejamkan mata sambil menbaca mantra yang sudah di ajarkan guru kepadaku tiba-tiba tubuh kami tertarik keatas…akupun terus menggeggam tangan jaejoong dengan erat..

‘jraash’…saat ku membuka ternyata hari sudah malam di dunia nyata..dan hujan..posisi tubuhku terbaring ditanah dekat dengan semak bunga blood lily tadi…ugh rasanya lelah..saat ku lihat sisi kananku terlihat yoochun disampingku, wajahnya tampak lelah sekali dan bajunya sangat kotor dengan tanah serta basah kuyup…disebelah yoochun pun berdiri guru dengan membawa payung…oh dan jaejoong…

Aku pun melihat sisi sebelah kananku..’jaejoong..kita sudah sampai…’ panggilku ‘oh ya kau tidak kotor jae dan kau tidak menjijikkan…kau tetap cantik..ya cantik seperti biasanya…’ kataku sambil tersenyum lembut dan tak terasa air mataku menetes..akupun terus menatap telapak tangan jaejoong yang sudah menjadi tengkorak..ya..tengkorak yang ku genggam dan menyembul dari tanah adalah telapak tangan jaejoong yang selama ini ku genggam erat..

‘ah akhirnya kau bisa bertemu dengan yunho…’ kataku

‘changmin…ayo bangun dan yoochun juga sekarang kita pulang ke kuil..ini sudah tengah malam’ kata junsu

‘ tapi guru bagaimana dengan tengkorak jaejoong?’ kataku

‘tenang saja, aku sudah memanggil polisi tadi..sekarang ayo kita pulang dulu dan kalian berdua juga perlu istirahat’ ajak junsu

‘tunggu..bagaimana dengan yunho? Apa dia sudah di beri tahu?’ tanyaku

‘tenang changmin..dia sudah tahu itu’ jawab junsu sambil tersenyum dan hujan pun perlahan-lahan berhenti..’nah ayo kita pulang’ junsu pun berbalik arah dan diikuti dengan yoochun dan changmin..namun masih ada beberapa hal yang masih mengganjal dalam hati changmin, tapi untuk saat ini gurunya memang benar ia dan yoochun perlu istirahat dan tak lama kemudian pihak kepolisian pun datang dan mengurus tengkorak dari jenazah jaejoong yang terkubur disana…mungkin nanti aku akan menanyakan semua ini pada guru…

#esok harinya3

CHANGMIN POV

Sore ini aku, guru dan yoochun sedang minum the di teras bagian belakang kuil setelah istirahat yang cukup karena kejadian kemarin yoochun pun sampai menginap disini karena guru melarangnya pulang sendiri kemarin… aah hari ini tenang dan sore ini pun tidak hujan seperti biasanya, hmm yunho pun tidak terlihat lagi sejak itu..apa dia tahu ya tentang kondisi jaejoong..

‘changmin kau sedang memikirkan apa? Tentang yunho dan jaejoong? Tanya junsu

Lho kenanpa guru bisa tahu?..’ah iya guru, aku penasaran apa yunho sudah tahu tentang kondisi jaejoong yang seperti itu?’ tanyaku

‘iya, bukankah aku sudah bilang dia mengetahui kondisi jaejoong kemarin’ jawab junsu

‘iya sih..tapi apa dia tidak sedih atau shock dengan kenyataan ini?’ aku pun masih penasaran’ dan dia juga tidak muncul lagi’

‘aduuh..kau ini bodoh ya changmin’ kata yoochun

‘hah! Apa kau bilang enak saja memangnya kau tahu alasannya, kau sendiri juga tidak tahu kan!!’balasku ugh yoochun menyebalkan

‘yoochun sudah tahu changmin, dan seharusnya pun kau berterima kasih pada yoochun’ kata junsu

‘heh? Untuk apa aku berterima kasih padanya?’tanyaku

‘dasar anak bodoh’ kata junsu sambil memukul kepalaku ‘ yoochun semalaman menunggumu di tengah hutan itu, ia tetap bertahan walaupun saat itu hujan deras dan kau tahu kenapa bajunya sangat kotor? Itu karena sangat panic melihatmu tiba-tiba saja hilang kedalam semak, ia piker kau masuk kedalamnya sehingga ia menggali tanah di bawah semak itu sambil berteriak-teriak memanggilmu, tapi tentu saja kau tak ada karena kau masuk ke dalam alam lain’ jelas junsu

‘ aduh iya iya’ oh ternyata yoochun begitu mengkhawatirkan aku.hmm dia memang selalu menjagaku ‘yoochun terima kasih ya..’

‘hmm’ balas yoochun ugh tetap saja sok cool’ tapi bagaimana kau tahu tentang yunho itu?’ tanyaku

‘apa kau tidak merasakan apa yunho itu sebenarnya?’ Tanya yoochun balik kepadaku

‘hah? Apa y..sebenarnya aku juga merasakan hal yang janggal tentangnya tapi aku tidah terlalu memperhatikan itu karena sangat halus..eh jangan-jangan dia..?’

‘hmm iya dia itu adalah roh, aku sudah tahu saat pertama bertemu dengannya dan aku heran kenapa kau tidak mengetahuinya, tapi aku mengerti hawanya terlalu halus dan dia juga sepertinya tidak berbahaya dan memang membutuhkan pertolonganmu jadi aku diam saja dan hanya mengawasinya..dan kau tahu kalau saat kau hilang dia juga ada di hutan itu?’

#flashback#

Yoochun pov

‘changmin!! Changmin!!’ bagaimana ini mengapa changmin terseret semak itu! Lebih baik aku gali saja..

’changmin kumohon bertahanlah’ aku pun mulai menggali dengan tanganku..

’tes..tes..tes’ agh kenapa hujan turun…gawat hujannya deras ugh tapi aku harus tetap menggali..ayo changmin muncullah..

’deg’ ugh hawa ini..ini hawa jung yunho itu..dia tidak jauh dari sini..oh aku tahu jadi sebenarnya ia sudah tahu dimana jaejoong berada, sudahlah biarkan dia aku harus tetap mencari changmin…beberapa jam kemudian

‘agh aku lelah..ugh..tanganku pun mulai sakit..lagi pula dingin sekali’ aku pun baru sadar bahwa ini sudah tengah malam, bagaimana ini aku sudah hampir putus asa

‘hentikan yoochun’

Suara siapa itu, aku pun menoleh lalu terlihatlah sosok seseorang dengan pakaian hakama( kiomono khusus pria) dan membawa payung..oh itu guru junsu

‘percuma saja yoochun..kau tahukan changmin terseret ke dimensi lain, percuma saja kau menggali’ katanya

‘tapi bagaimana aku mengeluarkannya?’ tanyaku

‘apa kau ingat ini?’ tanya junsu sambil menunjukan pita merah bermantra..ah itu pita punya kakek, jadi junsu meminjamnya pada kakek

‘iya itu pita yang digunakan untuk menarik seseorang yang tersesat di alam roh karena pita itu bisa menembus kesana’ kataku

‘benar dan kau bisa menggunakannya kan, sekarang pakailah untuk membawa changmin kembali’

‘hmm guru apa kau tahu yunho ada disini?’ tanyaku

Junsu pun tersenyum ‘ya aku tahu..maka dari itu aku membawa paying..sudahlah sekarang cepat tolong changmin’

‘baik’ lalu akupun mengucapkan mantra yang telah diajarkan kakek padaku kemudian pita itu pun bereaksi dan masuk kedalam semak tersebut lalu kami pun menunggu hingga changmin menarik pita itu…

End yoochun pov

End flashback#

Changmin pov

‘begitulah..makanya ku rasa yunho sudah mengetahui keberadaan jaejoong sebelumnya’kata yoochun

‘oh begitu, tapi guru! Kenapa kau bisa tahu semua tentang kasus ini? Aku kan tidak pernah menceritakannya pada guru’ Tanya changmin

‘ hmm…sebenaranya aku sudah tahu semua’ jawab junsu

‘lho tapi bagaimana bisa?’tanya changmin kembali

‘sebenarnya aku sudah mengenal mereka dari dulu..dulu mereka pasangan yang sangat sersi, mereka pun sering dating ke kuil untuk berdoa dan saat itu aku masih kecil dan masih belajar untuk menjadi pendeta…’